Era globalisasi telah membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan umat manusaia. Perubahan-perubahan tersebut pada akhirnya juga membawa gereja ke dalam dunia persaingan yang ketat, baik dengan sesama gereja, agama-agama lain, sekularisme dan teknologi.
Dalam konteks kehidupan gereja terjadi persaingan antar gereja untuk mengembangkan dirinya dengan menawarkan berbagai varisasi ibadah, pengkhotbah yang terkenal. Pada akhirnya persaingan tersebut menimbulkan sikap saling mencurigai dan menyalahkan antar gereja yang satu dengan yang lain, sehingga pada giliranya berakibat buruk pada eksistensi gereja secara umum.
Dalam konteks kehidupan beragama di Indonesia, gereja diperhadapakan dengan seriusnya setiap agama untuk menyatakan eksistensinya, baik dengan memperbanyak rumah ibadah maupun aktivitas dan kegiatan keagamaan.
Sekularisme juga merupakan kendala bagi pertumbuhan gereja, seperti misalnya, mencari nafkah guna untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga/keluarga, hiburan-hiburan yang menarik, pola pelayanan umum yang semakin baik, seringkali mempengaruhi jumlah kehadiran jemaat dalam sebuah gereja.
Dalam kondisi persaingan seperti itu, maka kita didasarkan bahwa mutu pendidikan para pendeta dan pemimpin gereja sudah seharusnya ditingkatkan.
No comments:
Post a Comment